Pernah dilarang mandi sepulang kerja malam hari? Atau pernah dipaksa kerokan demi menyembuhkan masuk anginmu? Sebenarnya hal itu benar-benar fakta atau cuma mitos yang di bawa orang tua kita sih?
Kadang kita dilema, antara fakta atau mitos, karena saking sering dan mendarah dagingnya, hal-hal yang tadinya ‘cuma’ mitos terlihat seperti fakta bagi kamu. Mau nolak takut nggak sembuh dan tambah parah sakitnya, kalau nggak ditolak takut juga kalau-kalau menyalahi aturan medis. Serba salah, kan?
Tapi nggak perlu khawatir lagi, guys! 5 fakta dan mitos kesehatan ini bisa kamu jadikan referensi kedepannya. Yuk simak!
Image by https://pixabay.com
- Memakai Selimut Atau Pakaian Tebal Saat Demam
Faktanya, saat mengalami demam, tubuh kamu cenderung akan terasa sangat panas namun jika terkena angin akan terasa dingin, bahkan mungkin sampai keluar keringat. Padahal tubuh kamu berselimut rapat tapi tetap merasa kedinginan.
Namun memakai pakaian tebal atau selimut akan menaikkan suhu tubuhmu. Pada anak-anak, hal ini dapat menyebabkan demam tinggi hingga kejang-kejang. Sehingga para ahli lebih menyarankan untuk tidak menggunakan selimut tebal meskipun tubuh terasa dingin.
- Tidak Boleh Mandi Saat Demam
Faktanya, dengan mandi saat demam, suhu tubuh yang tinggi akan menurun. Jadi salah banget kalau kamu tidak boleh mandi saat sakit demam! Namun, kalau demammu menyebabkan badanmu menggigil, kompres dengan air hangat atau mandi dengan air hangat akan lebih baik. Jangan sampai kamu takut mandi hanya gara-gara demam ya. Yang ada badanmu malah bau!
- Mandi Malam Hari Penyebab Reumatik
Faktanya, meskipun kamu mandi pada malam hari, bahkan dengan air dingin, asalkan kamu dalam kondisi tubuh yang sehat, hal tersebut tidak masalah. Lain lagi jika kamu memiliki alergi dingin, atau memiliki riwayat penyakit reumatik misalnya.
Untuk kamu yang memiliki kondisi tubuh yang tidak sehat, mandi malam hari dapat menyebabkan semakin bertambah parahnya kondisi tubuhnmu. Untuk penderita reumatik, kamu harus mandi dengan air hangat.
- Saat Terkenan Campak Atau Cacar Air Tidak Boleh Terkena Air Karena Bisa Tambah Parah
Faktanya, dalam dunia kedokteran, penderita penyakit ini malah wajib menjaga kebersihan kulitnya. Termasuk dengan cara mandi, bahkan lebih sering dari biasanya agar kulit tetap bersih dan penyakit ini tidak menyebar keseluruh tubuh.
Selain dapat diminimalisir dengan mandi dan menjaga kebersihan tubuh, campak dan cacar air dapat diobati menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Jadi, jangan lagi melarang mandi orang-orang yang terkena campak atau cacar air ya!
- Kerokan Saat Masuk Angin
Faktanya, kerokan menyebabkan pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit menjadi pecah sehingga ketika dikerok, kulit akan berwarna kemerahan hingga merah tua atau merah kehitaman. Saat kerokan, akan timbul rasa sakit pada bagian yang dikerok, sehingga kamu akan merasa seolah masuk anginmu berkurang atau hilang, padahal itu hanyalah akibat dari rasa sakitmu akibat kerokan. Setelah selesai kerokan, biasanya kamu akan merasakan kembali berbagai gejala masuk angin.
Karena itu, kerokan terlalu sering tidak baik untukmu. Apalagi jika ternyata kamu bukan menderita masuk angin, tapi ‘angin duduk’ yang menurut masyarakat jawa adalah masuk angin yang parah. Sebenarnya ‘angin duduk’ dalam dunia kedokteran bisa jadi merupakan salah satu gejala serangan jantung berat yang terjadi karena adanya penyubatan aliran darah dalam tubuh. Bahaya banget kan!
Nah, sekarang kamu nggak perlu dilema lagi. Yang penting hati-hati dalam berobat, jangan asal percaya saja. Semoga sehat selalu, guys!