Candi Pawon, Makam Seorang Raja?

Candi Pawon atau disebut juga Candi Brajanalan adalah candi Buddha yang terletak di Provinsi Jawa tengah, tepatnya di Desa Borobudur, Kabupaten Magelang. Ada dugaan yang muncul bahwa ketiga candi, yaitu Candi Mendut, Candi Borobudur dan Candi Pawon memiliki keterkaitan.

File:042 Candi Pawon.jpg Image by https://commons.wikimedia.org

Jika kamu menghubungkan candi ini dengan candi Mendut yang terletak 1,2 km dari candi Pawon dan candi Borobudur yang terletak 1,8 km dari candi ini, kamu akan melihat bahwa candi ini berada tepat disumbu garis dan menghubungkan candi Mendut dan candi Borobudur. Selain itu, Candi pawon juga memiliki motif pahatan yang hampir sama dengan keduanya. Candi yang dibuat dengan bebatuan gunung merapi ini menggabungkan seni India, Hindu dan Jawa Kuno menjadi satu.

Terlepas dari hal tersebut, masyarakat banyak yang percaya bahwa candi ini adalah sebuah makam seperti yang dikatakan Casparis yang menduga bahwa candi ini sebenarnya adalah penyimpanan abu dari jenazah Raja Indra dari dinasti Syailendra. Nama candi ini sendiri dalam bahasa Indonesia bisa berarti dapur atau dalam bahasa Jawa menurut masyarakat berasal dari kata pawuan yang berarti tempat menyimpan abu. Namun berbeda dengan cerita tersebut, para peneliti mengatakan bahwa candi ini dulunya adalah bagunan untuk menyimpan Vajranala yang merupakan nama sebuah senjata Raja Indra.

Kompleks Candi Pawon

Dulunya di dalam candi ini diperkirakan ada sebuah arca Bodhhisatwa sebagai penghormatan untuk Raja Indra. Bahkan dalam Prasasti Karang Tengah, arca Boddhisatwa ini dapat mengeluarkan sinar atau wajra, sehingga banyak yang menduga arca tersebut terbuat dari perunggu.

File:Candi Pawon 4.jpg Image by https://commons.wikimedia.org

Batur candi ini memiliki bentuk dasar segi empat, namun di setiap tepinya kamu akan melihat bahwa bentuknya dibuat berliku-liku hingga jika dihitung akan membentuk 20 sudut. Di dinding candi ini kamu juga akan menemukan berbagai relief dan pahatan berupa aneka sulur dan bunga. Jika dilihat sekilas dari luar, bentuk candi ini akan lebih menyerupai bangunan peninggalan agama Hindu yang berciri khas ramping seperti Candi pawon ini. Namun jika kamu melihat kedalamnya, kamu akan melihat bahwa Candi Pawon merupakan peninggalan agama Buddha.

Untuk masuk ke dalam candi ini, kamu harus melewati pintu utama yang berhiaskan Kalamakara yang berada di sisi barat. Di sini kamu akan melihat banyak pahatan dan berbagai hiasan pada dindingnya. Mulai dari relief Kalpataru yang menghiasi dinding luar yang juga bisa kamu temukan di Candi Prambanan dan stupa yang menghiasi semua candinya. Kamu juga akan melihat relief pundi-pundi dan kinara kinari di dinding sebelah utara dan selatan candi yang merupakan makhluk setengah manusia  setengah burung mengapit beberapa bagian candi.

Namun jangan kaget saat sudah di dalam dan tidak menemukan apapun, ya. Memang ruang dalam candi ini kosong, namun jika kamu perhatikan terdapat beberapa bekas pada lantai yang kemungkinan dulunya adalah bekas tempat arca-arca  berdiri.Dari luar candi, kamu juga bisa melihat kemegahan bangunan candi ini. Yaitu bagian atapnya yang berbentuk persegi yang dihiasi dagoba atau kubah kecil disetiap sisinya. Puncak atapnya pun juga dihiasi dengan kubah yang lebih besar.

Nah, jika kamu berkesempatan berkunjung ke Jawa Tengah atau ke Magelang jangan lupa mampir ke sini ya. Selain bisa mengagumi salah satu peninggalan leluhur, kamu juga bisa belajar sejarah dari candi ini. Yuk!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *