Siapa sih yang nggak tahu Candi Prambanan? Selain menjadi Candi Hindu terbesar se Asia Tenggara, Candi Prambanan juga dinobatkan menjadi salah satu cagar budaya dunia sejak tahun 1991, loh. Dengan tinggi candi mencapai 47 meter, lebih tinggi 5 meter dari candi Borobudur, dan menempati area seluas 39,8 hektar, candi ini terlihat kokoh dan perkasa.
Sejarah Candi
Candi ini telah berdiri sejak 10 abad yang lalu pada masa Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Masyarakat setempat banyak yang menyebut candi ini sebagai candi Rara Jonggrang. Banyak legenda dengan berbagai versi yang ditulis untuk mengangkat kisah candi ini. Diantaranya yang cukup terkenal yaitu legenda Rara Jonggrang yang meminta untuk dibuatkan seribu candi dalam satu malam sebagai syarat untuk Bandung Bondowoso yang ingin menikahinya.
Bandung Bondowoso yang mempunyai kekuatan sakti hampir saja berhasil membuat 1.000 candi ketika Rara Jonggrang yang memang tidak mau menikah dengannya berbuat curang. Rara jonggrang menyuruh penduduk desa membuat api yang besar dan menumbuk padi agar terlihat bahwa hari sudah pagi dan Bandung Bondowoso tidak bisa memnuhi permintaannya. Namun Bandung Bondowoso yang baru menyelesaikan bangunan yang ke 999 mengetahui dirinya dicurangi dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi arca untuk menggenapkannya menjadi 1.000 candi.
Kompleks Candi
Di dalam Candi Prambanan ini kamu akan melihat 3 candi yang semuanya menghadap ke arah timur, yaitu Candi Siwa yang didampingi Candi Nandini, Candi Brahma yang didampingi Candi Angsa dan Candi Wisnu yang didampingi Candi Garuda. Selain itu, di kompleks Candi Prambanan ini masih ada ratusan candi lainnya.
Candi Siwa merupakan candi yang memiliki bangunan tertinggi dan terletak di tengah-tengah area. Jika kamu masuk ke dalamnya, kamu akan bisa melihat ada 4 ruangan yang masing-masing berisi arca Dewa Siwa, arca Durga yang merupakan istri Dewa Siwa, arca Agastya yang merupakan guru Dewa Siwa, dan arca Ganesha yang merupakan putra Dewa Siwa. Nah, arca Durga inilah yang dalam legenda Candi Prambanan disebut sebagai Rara Jonggrang.
Di Candi Brahma dan Candi Wisnu, kamu hanya akan melihat masing-masing satu arca yaitu arca Dewa Brahma di Candi Brahma dan arca Dewa Wisnu di Candi Wisnu. Tapi ada satu lagi candi yang nggak boleh kamu lewatkan, yaitu Candi Garuda yang menjadi pendamping Candi Wisnu.
Candi Garuda ini menurut cerita menjadi inspirasi penciptaan lambang negara. Seperti di negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila dan Thailand yang dikenal dengan nama Pha Krut atau Krut meskipun dengan bentuk yang berbeda. Dalam mitologi Mesir Kuno juga ada sosok Garuda yang bernama Bennu yang berarti bersinar atau dalam Hindu disebut Dewa Re atau dalam Yunani Kuno disebut Phoenix.
Jika kamu memperhatikan, ada banyak relief-relief yang terdapat pada dinding-dinding candi ini. Salah satu relief utamanya yaitu kisah Ramayana dan pohon kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan. Kalpataru ini di negara Indonesia juga menjadi inspirasi, diantaranya digunakan sebagai lambang Walhi, gunungan pada wayang, bahkan pengembangan konsep Tri Hita Karana oleh peneliti-peneliti di Bali.
Tiket Masuk
Untuk dapat menikmati keelokan candi ini kamu cukup mengeluarkan 30.000 untuk orang dewasa dan 12.000 saja untuk anak-anak. Candi ini bisa mulai kamu kunjungi dari jam 6 pagi hingga jam 5 sore setiap harinya.