Membicarakan Sumatera Barat memang tak ada habisnya. Selain makanan dan tempat wisata, Sumatera Barat juga banyak menimpan cerita yang patut diketahui. Cerita ini ada yang berasal dari mulut ke mulut dan dicetak menjadi sebuah buku novel karya sastra. Namun, dari karya sastra inilah ceritanya diangkat menjadi film. Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai film yang terinspirasi dari cerita rakyat Sumatera Barat di bagian kedua ini.
- Di Bawah Lindungan Ka’bah
Image by : Pinterest.com
Diadaptasi dari novel karangan Buya Hamka, fil ini dirilis tahun 2011 dnegan Herjunot Ali dan Laudya Cintya sebagai pemain utamanya yang ditunjuk oleh sutradara Hanny R. Saputra.
Film ini menceritakan kisah cinta yang tak sampai antara Hamid dan Zaenab. Hamid sendiri adalah seorang pemuda miskin yang diskeolahkan oleh orang tua Zaenab. Ibu Hamid pun bekerja dirumah Zaenab. Seringnya intensitas pertemuan yang terjadi membuat Zaenab dan Hamid saling mengenal dan jatuh cinta.
Kisah cinta Hamid dan Zaenab ini sayangnya tidak bisa bersatu akibat perbedaan status sosial dan hutang budi. Akhirnya Hamid diusir dari kampung dan pergi ke Mekkah. Sementara Zaenab berada di kampung dan ia pun berjanji akan menikahi orang yang dicintainya. Kisah ini diakhir dengan meninggalnya Zaenab diikuti Hamid yang menyusul Zaenab menghadap ilahi akibat tak kuat mendengar berita Zaenab yang telah tiada.
- Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Image by : Bintang.com
Buya Hamka memang sastrawan Sumatera Barat yang luar biasa. Setiap karyanya pasti mampu menyentuh hati. Begitu juga karya sastranya yang satu ini. Tenggelamnya kapal Van Der Wijk juga diangkat dari novel karya Buya Hamka ini.
Sunil Suraya menyutradarai fil ini di tahun 2013 dan bahkan menelan biaya yang tak sedikit, hingga menjadikan film ini adalah film termahal yang pernah dibuat oleh Soraya Intercine Film. Proses penulisan skenarionya digaraps ealam dua tahun dengan proses produksi 5 tahun. Inilah yang membuat film ini begitu sempurna.
- Jangan Panggil Aku Cina
Image by : Twitter.com
Film ini juga booming banget guys di jamannya. Di tahun 2002, FTV dengan judul ini diperankan oleh Teddy Syah dan Leony Vitria. Di sini Teddy Syah berperan sebagai seorang dokter, sednagkan Leony berperan sebagai gadis keturunan Tionghoa.
Film ini booming banget, sebab menyajikan konflik yang cukup menarik untuk diikuti. Sang dokter bernama Yusril yang diperankan Teddy Syah akan dijodohkan oleh ibunya, tapi saat itulah ia jatuh hati kepada Pia yang diperankan oleh Leony ini.
Sebagai lelaki Pariaman, tentu tidak mudah jalannya bagis Yusril dan Pia untuk bersatu, karena untuk menikahi Yusril Pia harus menyediakan uang jemputan yang tidak sedikit. Untuk itulah agar cinta mereka bersatu, diam-diam Yusril menjual mobilnya untuk memenuhi syarat uang jemputan yang jumlahnya mencapai 40 juta. Namun, sayang sekali mobil Yusril hanya laku 20 juta saja.
Setelah melalui berbagai halang rintang, akhirnya syarat uang jemputan itu dibatalkan oleh ibu Yusril dan bahkan Yusril diberia uang 40 juta oleh ibunya untuk melanjutkan kuliah hingga Yusril menikah dengan Pia.
Lalu bagaimana cerita selanjutnya? Tak banyak yang tahu, karena banyak yang menjadikan cerita ini sebagai bahan penelitian skripsi maupun thesis.
Itulah beberapa cerita rakyat Sumatera Barat yang dibuat menjadi film. Sebagai anak bangsa tentu kita tak boleh lupa akan legenda negeri sendiri dan kalau kamu tidak suka baca buku, coba deh nikmati sensasi berbeda untuk mempelajari legenda atau cerita rakyat ini melalui film.