Image by : Wikipedia.org
Teman-teman mau mencoba travelling sejarah, tetapi bingung harus mulai dari mana? Saya sarankan teman-teman bisa melakukan wisata sejarah dengan terlebih dahulu mengunjungi Museum Nasional. Berdiri sejak tahun 1778 oleh suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van KunstenenWetenschappen, sebuah himpunan yang berfokus pada pengembangan seni dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang biologi, fisika, arkelogi, kesusasteraan, etnologi dan sejarah.
Museum ini dikenal dengan sebutan museum gajah, dikarenakan adanya ikon patung gajah yang berada di halaman depan museum. Patung perunggu gajah tersebut merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871.
Museum nasional juga dikenal dengan gedung arca, dikarenakan dominasi arca pada museum ini. Arca yang disimpan di dalam museum ini berasal dari beberapa periode dalam berbagai jenis dan bentuk. Dominasi arca diberikan pada jaman Hindu-Buddha, jaman dimana arca, patung, prasasti, dsb banyak tumbuh dan berkembang.
Pada saatmasukkedalam museum nasional, kita akan disuguhkan taman arca. Taman Arca diisi oleh banyak barisan arca yang tersusun baik diipinggir kiri dan kanan taman, hingga di dalam taman arca itu sendiri. Arca Dewa Siwa, Dewi Parwati, Dewa Wisnu, Buddha, Prajnaparamita (Dewi Kwan Im) terlihat berbaris rapi di sekitar taman. Di pinggir taman, kita juga dapat melihat lumping besar yang biasanya digunakan oleh para nenek moyang sebagai tempat untuk mandi. Sedangkan untuk di tengah taman, kita dapat melihat arca sapi dan guci yang ukurannya cukup besar. Kita juga dapat melihat contoh dan potongan relief disana.
Travelling di Museum Nasional tidak berhenti hanya sampai disana. Teman-teman juga dapat melihat penggambaran dan informasi manusia purbakala Indonesia, seperti homo erectus, Meganthropus Paleojavanicus, dsb. Selain itu, perincian jaman purbakala Indonesia dijelaskan dengan jelas disini, seperti jaman Neolitikum, Paleolitikum, dsb. Di museum ini juga dipamerkan barang-barang purbakala jaman dahulu, seperti kapak genggam, beka lkubur, perhiasan yang terbuat dari kuningan, nekara berukuran besar, hiasan dinding kubur, dsb.
Berjalan sedikit lebih kedalam, kita akan melihat historis Indonesia setelah masa jaman purbakala, yaitu di jaman Hindu – Buddha. Kita akan melihat dominasi kedua agama tersebut di Indonesia, dilihat dari pengaruhnya terhadap seni dan budaya masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengunaan bel, alat music untuk peribadatan, bahkan perhiasan yang biasanya digunakan oleh para penatu pada dahulu kala.
Di tempat lainnya, kita akan melihat penyebaran suku, ras, dan adat Istiadat Bangsa Indonesia, dimulai dari Sumatera hingga Papua. Di dalam museum, kita akan disuguhkan peta Indonesia dengan skala yang besar, dimana di dalam peta tersebut digambarkan persebaran suku dan ras yang ada di Indonesia.
Di setiap ruangan museum juga dijelaskan secara detil mengenai suku dan ras dari pulau setempat. Bahkan, kita bias melihat replica pewayangan, dimulai dari alat music pewayangan, hingga wayang itu sendiri. Kita juga bias melihat boneka sigale-gale dalam ukuran yang besar. Boneka ini digunakan dalam upacara duka cita masyarakat Batak
Harga tiket masuk Museum Nasional bervariasi. Untuk dewasa, harga tiket masuk museum adalah Rp.5000, -. Museum dapat dikunjungi setiap hari Selasa hingga Minggu. Untuk hari Senin dan hari libur Nasional, museum ditutup untuk umum.
Teman-teman, selamat mencoba travelling di Museum Nasional! Semoga menyenangkan dan jangan lupa ambil imunya ya. Berwisata tetap harus cerdas dong.