Mengenal Penyakit Migrain

Meskipun banyak orang yang menggunakan istilah migrain untuk menggambarkan sakit kepala yang terasa berat, sebenarnya sakit kepala berat terjadi akibat perubahan fisiologis tertentu yang terjadi di dalam otak dan menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan gejala terkait migrain.

Sakit kepala migrain umunya berhubungan dengan sensitivitas terhadap suara, cahaya, dan bau. Selain itu, banyak sekali pasien yang mengalami mual atau muntah. Sakit kepala migrain seringkali hanya melibatkan salah satu sisi kepala saja, tetapi dalam beberapa kasus terdapat juga pasien yang mengalami nyeri pada kedua sisi kepala. Rasa sakit saat migrain melanda lebih sering digambarkan sebagai berdenyut atau berdebar dan dapat diperburuk lagi dengan lemahnya fisik.

Dalam beberapa kasus, pasien dengan migrain mengalami gejala spesifik sebelum akhirnya muncul rasa sakit kepala. Gejala ini dapat dimulai dari munculnya cahaya saat mata berkedip atau mati rasa atau kelemahan yang melibatkan salah satu sisi tubuh.

Walaupun migrain ditandai dengan sakit kepala, namun tidak semua sakit kepala merupakan penyakit migrain. Biasanya sakit kepala ini menyebabkan terjadinya sakit kepala parah yang mempengaruhi satu sisi kepala. Rasa sakitnya pun luar biasa. Ada yang menggambarkannnya seperti dibor dan mungkin bisa lebih buruk lagi.

Ketegangan sakit kepala adalah penyebab yang lebih umum dari sakit kepala. Ini terjadi karena kontraksi otot kulit kepala, wajah, dan leher. Migrain dapat dipicu oleh beberapa hal dibawah ini :

  1. Fluktuasi hormone yang normal yang terjadi dengan siklus menstruasi yang teratur dapat mempengaruhi beberapa wanita mengalami migrain.
  2. Beberapa jenis kontrasepsi oral (pil KB)
  3. Berbagai makanan, seperti anggur merah, keju, pemgawet yang digunakan dalam daging asap
  4. Monosodium Glutamat (MSG)
  5. Pemanis buatan
  6. Cokelat
  7. Produk susu
  8. Tidur terlalu lama
  9. Minuman beralkohol
  10. Paparan terhadap rangsangan yang kuat, seperti lampu terang, suara keras, atau bau yang terlalu kuat
  11. Perubahan tekanan udara telah digambarkan sebagai hal yang mengarah pada sakit kepala.

Tidak semua individu akan mengalami sakit kepala jika mengalami penyakit migrain, karena itu penderita migrain harus jeli melihat gejala yang muncul penderita harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi gejala migrain ini. Jika memang ragu, segera konsultasikan pada dokter adan untuk mendapat kepastian.

Gejala migran biasanya ditandai dengan beberapa hal, seperti :

  1. Sakit mata
  2. Mual atau muntah
  3. Pusing

Hingga sepertiga dari pasien dengan migrain mengalami kondisi aura atau gejala neurologis tertentu sebelum rasa pusing datang . Aura merupakan gangguan visual yang digambarkan sebagai bilnd spot sementara yang mengaburkan visual penderita. Terkadang muncul seperti lampu berkedip di salah satu atau kedua mata. Gejala lain termasuk mati rasa atau kelemahan sepanjang satu sisi atau gangguan bicara.

Faktor Resiko Untuk Migrain

Sampai dengan 25% dari orang mengalami sakit kepala migrain pada beberapa titik dalam hidup mereka. Kebanyakan penderita migrain adalah perempuan. Diperkirakan setelah masa remaja, rasio perempuan untuk pasien laki-laki yang mengalami migrain adalah sekitar 3:1. Tampaknya ada kecenderungan genetik untuk migrain, seperti sering ada riwayat keluarga yang kuat dari migrain pada pasien

Bagaimana migrain didiagnosis?

Pengobatan penyakit migrain sendiri tergantung pada gejala dan seberapa sering sakit kepala terjadi. Dokter biasanya akan meresepkan beberapa obat untuk membantu proses penyembuhan. Obat yang diresepkan diantara :

Triptans

Triptans (sumatriptans, rizatriptan, eletriptan, zolmitriptan, naratriptan, almotriptan, dan frovatriptan), mungkin sangat efektif dalam mengobati migrain dan dapat diresepkan untuk membantu pengobatan pasien dirumah.

Walaupun obat ini dapat membantu proses pengobatan pasien dirumah, ada keterbatasan khusus mengenai seberapa sering obat-obatan ini dapat digunakan.

Obat-Obatan Lain

Jika pengalaman individu sering sakit kepala, atau jika sakit kepala secara rutin berlangsung selama beberapa hari maka obat-obat pencegahan dapat diindikasikan. Ini mungkin diresepkan setiap hari untuk upaya mengurangi frekuensi sakit kepala. Ada banyak obat yang berbeda dan telah efektif dalam membantu menyembuhkan gejala ini.

Obat-obatan ini misalnya saja Propranolol (Inderal), Nadolol (Crogard), Verapamil (Clan, Covera, Isoptin, Verelan), dan Flunarize).

Obat anti kejang, mislanya natrium, divalproex (Depakote, dan lain-lain), opiramatae (Topamax), dan Gabanpentin(Neurontin, Gralise).

Obat antidepresan(Amitripilin dan Venlafaxine) dan suplemen lainnya seperti Magnesium dan Riboflavin

Obat tertentu yang memang dipilih untuk pasien tergantung pada faktor lainnya, termasuk usia, jenis kelamin, tekanan darah, dan sebagainya.

Saat migrain menyerang cobalah identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan sakit kepala. Setelah faktor-faktor ini diketahui, modifikasi gaya hidup dapat mengurangi dampak terjadinya migrain. Mungkin saja anda harus melakukan beberapa perubahan, seperti :

Latihan dan olahraga

Beberapa orang menemukan bahwa latihan yang memiliki focus terhadap relaksasi otot dapat membantu mengelola rasa sakit akibat penyakit migrain. Contoh jenis latihan yang sangat baik adalah latihan pikiran serta tubuh yang dapat membantu mendorong relaksasi. Selain itu, bisa juga mengikuti olahraga seperti meditasi maupun yoga.

Diet dan Migrain

Tidak ada diet khusus untuk penderita migrain yang membantu meringankan gejala. Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makanan tertentu dapat memicu untuk terjadinya migrain. Makanan ini.

Bagaimana Mengelola Migrain Selama Kehamilan?

Banyak sekali wanita yang menderita migrain selama kehamilan. Hal ini mungkin berkaitan erat dengan kadar hormon tertentu yang meningkat dan berlebih saat hamil. Untuk mengurangi resiko terjadinya cacat lahir, obat-obatan tertentu akan digunakan untuk mencegah penyakit migrain dan obat ini tentunya harus mendapat persetujuan dari dokter plus harus dipastikan aman untuk janin.

Ada studi yang menunjukkan bahwa Acetaminophen relatif aman jika digunakan dalam dosis yang dianjurkan. Jika pasien mengalami sakit kepala dalam intensitas yang sering, maka ada beberapa alternatif pengobatan yang dapat diberikan oleh perofesional kesehatan,  namun kembali lagi anda harus berkonsultasi dahulu dengan dokter.

Bagaimana migrain dikelola pada anak-anak?

Sakit kepala migrain dapat terjadi pada anak-anak. Pengobatan mirip dengan pengobatan migrain pada orang dewasa, tetapi mungkin dosis obatnya akan disesuaikan karena ukuran tubuh pasien lebih kecil.

Acetaminophen dan ibuprofen seringkali memiliki efek yang cukup untuk mengendalikan sakit kepala akut. Untuk sakit kepala yang lebih berat, beberapa triptans telah diidentifikasi sebagai hal yang menguntungkan. Jika sakit kepala sering terjadi, maka sama seperti orang dewasa, penggunaan obat  dapat dilakukan setiap hari untuk mengurangi frekuensi sakit kepala.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *