Untuk kamu yang mencari tempat wisata dengan nuansa alam tradisional khas pedesaan di Yogyakarta, ada baiknya kamu mencoba datang ke Desa Kebon Agung. Di Desa yang terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten bantul ini, selain bisa bersantai sambil menikmati kesejukan desanya, kamu juga bisa berkenalan dengan penduduknya yang ramah-ramah dan berbaur dengan mereka. Jika kamu mau, kamu juga bisa ikut mencoba merasakan menjadi petani dan membajak sawah serta menanam padi sambil kotor-kotoran dengan lumpur.
Selain bisa bersantai dan bermain lumpur, kamu juga bisa mengunjungi bendungan yang membentang di aliran sungai Opak. Bendungan ini disebut sebagai Bendungan Tegal dan sudah ada sejak lama, yaitu tahun 1997 meskipun memang baru mulai di lirik dan dikembangkan menjad destinasi wisata pada tahun 2003 yang lalu. Yang paling unik, jika kamu berkunjung ke desa ini, kamu akan disambut dengan aneka kicauan burung yang ramai serta lenguhan binatang piaran penduduk seperti sapi milik penduduk.
Sejarah Desa
Sebelum menjadi sebuah desa wisata seperti saat ini, Desa Kebon Agung dulunya merupakan sebuah wilayah yang merupakan bagian dari Kesunanan Surakarta. Desa ini menjadi salah satu tempat yang penting karena menjadi wilayah penyangga pangan Kasunanan Surakarta. Setelah wilayah Mataran terbagai menjadi dua karena adanya Perjanjian Giyanti, Desa Kebon Agung yang tadinya berada di Wilayah Kasultanan Surakarta Hadininngrat menjadi berada di wilayah Yogyakarta.
Nama Kebon Agung sendiri berarti kebun yang diagungkan. Menurut cerita, desa ini dinamakan Kebon Agung karena dulunya tempat ini merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk mengasingkan atau membuang para selir Raja Surakarta. Dalam istilah Jawa, diasingkan atau dibuang berarti dikebonkan, sedangkan karena proses pengebonan tersebut berada di tempat yang agung, maka kemudian tempat ini di sebut sebagai Kebon Agung.
Aneka Wisata Asri
Kebon Agung terkenal dengan destinasi wisata pertaniannya. Di desa ini kamu bisa melihat pemandangan khas desa mulai dari kegiatan bercocok tanam, membajak sawah, menanam padi, hingga kegiatan sehari-hari masyarakat Kebon Agung. Berbagai kegiatan pertanian ini dilakukan dengan cara tradisional, seperti membajak sawah dengan garu dan luku yang ditarik kerbau atau sapi yang dalam istilah Jawa di sebut ngluku. Ngluku adalah kegiatan para petani untuk menyuburkan dan menggemburkan sawah sebelum ditanami bibit padi. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan mencangkul atau dengan ngluku yang ditarik sapi atau kerbau tadi.
Setelah tanah dicangkul atau diluku, kegiatan selanjutnya yang bisa kamu pelajari adalah menggaru atau dalam bahasa indonesia berarti meratakan tanah setelah selesai dibajak atau di luku tadi. Kegiatan ini bertujuan untuk merapikan tanah persawahan agar bibit padi yang di tanam bisa tumbuh dengan rapi dan baik. Setelah itulah para petani baru bisa menanam bibit padi atau dalam istilah Jawa disebut tandur. Sebelumnya sawah yang telah dibajak tadi harus diberi pupuk alami seperti kotoran kambing dan sapi kemudian didiamkan dulu selama seharian agar tanah menjadi gembur sebelum siap ditanam.
Nah, selain bisa mempelajari proses menanam padi, kamu juga bisa bermain air dan memancing di Bendungan Tegal yang membentang di Sungai Opak. Jika kamu mau, kamu juga bisa mencoba olah raga dayung menggunakan perahu kecil mengelilingi bendungan ini atau belajar pengairan di bendungan ini. Setelah puas, kamu juga bisa belajar aneka kesenian tradisional masyarakat desa ini dan mencicipi aneka kuliner mereka. Jangan lupakan juga wisata belanja untuk membeli oleh-oleh keluarga dirumah. Komplit, kan?