Wisata di Yogyakarta memang nggak ada habisnya, mulai dari wisata ekstrem mendaki gunung, wisata eksotik di pesisir pantai pulau Jawa, sampai wisata budaya dan edukasi dari berbagai candi yang bertebaran di setiap sudut kota Yogyakarta. Namun masih ada satu lagi destinasi wisata yang nggak boleh kamu lewatkan, yaitu berkunjung ke desa wisata, salah satunya ke Desa Wisata Tanjung.
Desa Wisata Tanjung terletak di kabupaten Sleman, tepatnya di Donoharjo, Ngaglik. Letaknya yang berada diantara kota Yogyakarta dan Gunung Merapi membuat desa ini menjadi tujuan wisata yang cukup strategis. Desa Wisata Tanjung sudah dijadikan sebagai sebuah desa wisata dalam waktu yang cukup lama, sejak tahun 2001 yang lalu. Dengan 3 padukuhannya, yaitu padukuhan Tanjung, Bantarjo dan Panasan, desa ini menaungi 11 RT dan 6 RW. Penduduk di desa ini mayoritas bermata pencahariansebagai petani, guru atau PNS. Sedangkan untuk tingkat pendidikan, rata-rata penduduk Desa Wisata Tanjung merupakan lulusa SLTA.
Dari desa wisata tanjung kamu juga bisa mencapai berbagai tempat wisata lain yang letaknya nggak begitu jauh, seperti Monumen Jogja Kembali yang yang hanya berjarak 5 km saja dari desa ini.
Wisata unik
Jika kamu berkunjung ke desa ini, kamu akan disambut dengan suasana yang kental dengan budaya dan adat tradisional Jawa. Bahkan di desa ini kamu juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri keunikan dan kemegahan rumah Joglo yang merupakan rumah adat Jawa yang menurut cerita, usianya sudah mencapai ratusan tahun. Joglo ini terkenal dikalangan wisatawan dengan nama Joglo Tanjung.
Pada bagian depan joglo, kamu bisa menikmati halaman yang cukup luas dengan 2 tanaman sawo kecik tumbuh di kanan dan kiri pintu masuk Joglo. Bagi masyarakat Jawa, Sawo Kecik merupakan lambang agar ssegala sesuatu berjalan dengan baik. Seperti bangunan Joglo zaman dahulu, Joglo Tanjung terdiri atas emperan, pendopo, pringgitan, senthong tengah atau ndalem, sethong tengen, senthong kiwo, longkangan dan dapur atau pawon.
Namun selain itu, kamu juga akan menemukan ruangan tambahan yang disebut gandok kiwo dibagian kiri dan lumbung padi di sebelah barat yang pada zaman dahulu digunakan masyarakat tradisional Jawa untuk menyimpan hasil panennya. Kemudian ada juga kandang kuda dan garasi untuk bendi atau kereta di sini. Sayangnya, lumbung padi ini sudah nggak bisa kamu temukan lagi karena bagian ini telah dibangun ulang menjadi ruang serbaguna dan ruang tidur. Sedangkan bangunan yang dulunya kandang kuda dan garasi kereta saat ini difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan perangkat gamelan.
Area Persawahan Sejuk
Suasana gotong royong juga bisa kamu nikmati dan hayati di desa wisata Tanjung ini. tanpa perlu meminta pertolongan ataupun upah, mereka akan saling tolong menolong bahu membahu mengerjakan apapun bersama-sama. Salah satunya dalam hal bercocok tanam.
Desa wisata Tanjung memang memiliki hamparan sawah yang luas. Selain sebagai aset utama, areal persawahan ini juga menjadi tempat tujuan wisatawan melepas lelah. Di sini kamu bisa melihat dan menikmati sendiri keakraban masyarakat desa dan suasana gotong-royong desa ini.
Setelah puas, jika beruntung kamu bisa menikmati aneka kesenian khas desa ini seperti pekbung, angguk putri, jathilan, tari klasik, karawitan, aneka upacara adat seperti kenduri, wiwid, tedun dan membeli kerajinan tradisional seperti batik dan mainan anak serta mencicipi aneka makanan dan minuman tradisionalnya.