Napak Tilas Di Pantai Ngongap

Gunungkidul memang kaya akan aneka tempat wisatanya. Selain wisata budaya, wisata edukatif, wisata kuliner, wisata air, ada juga wisata sejarah di kabupaten ini. Meskipun penyampaiannya masih sangat sederhana, namun berbagai tempat wisata ini bisa menjadi alternatif kamu menghabiskan waktu di Kota Yogyakarta yang istimewa ini.

Salah satu tempat yang bisa menjadi tujuan kamu adalah Pantai Ngongap. Mungkin kamu belum terlalu mengenal pantai ini, karena pantai ini letaknya memang cukup tersembunyi dan akses jalannyapun belum begitu baik. Namun untuk kamu yang memiliki jiwa penjelajah, bisa dipastikan akan menjadi pengalaman yang cukup menarik.

Image by http://4.bp.blogspot.com

Pantai ngongap adalah sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di desa Rongkop, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Selain wisata air yang eksotik, kamu juga bisa sekaligus wisata edukasi di pantai yang satu ini.

Napak Tilas Penjelajah Terkenal Asal Jerman, Franz Wilhelm Junghuhn

Berbeda dengan pantai-pantai berpasir putih nan lembut lainnya yang berada di pesisir selatan Gununugkidul, Pantai Ngongap terdiri dari rangkaian karang terjal yang langsung bersambut dengan deburan ombak dari laut selatan. Suasana yang cukup magis akan membuatmu termangu-mangu sesampainya di pantai ini.

Menurut cerita, pada tahun 1856 yang lalu, seorang penjelajah terkenal dari negeri Jerman pernah singgah di sini dan kemudian terkagum-kagum dengan keindahan Pantai Ngongap. Franz Wilhelm Junghuhn, sang penjelajah tersebut, sebelumnya telah berjalan selama berhari-hari melewati tanah Jawa yang saat itu masih berupa belantara liar sebelum mencapai dataran pada pesisir selatan pulau Jawa.

Nah di pantai Ngongap inilah Franz kemudian berpikir tentang keindahan alam, kekayaan, dan kemakmuran tanah Jawa. Iapun kemudian menuangkan segala pikirannya yang penuh nuansa spiritualisme tersebut kedalam sebuah lukisan yang kemudian diberi judul “Sudkuste Bei Ongkop”. Sayangnya, saat ini lukisan tersebut justru malah dilupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Nah, jika kamu sekarang berkesempatan berkunjung ke Pantai Ngongap, ditepi tebing karangnya yang terjal, kamu akan menemukan sebuuah pendopo tua yang konon dulunya merupakan tempat Franz singgah ketika di Gunungkidul. Jalan menuju ke pendopo ini memang berbatu-batu dan terjal, jadi cukup sulit untuk ditemukan. Sebelumnya, kamu harus melalui jalan berbatu dan gundukan-gundukan tanah yang membuat kamu harus terbanting-banting dalam kendaraan.

Image by http://uswahcf.blogspot.co.id

Jika kamu pernah melihat mahakarya Franz, kamu akan melihat kalau pemandangan yang ada dalam lukisan itu tidak berubah. Jejeran tebing karang yang kuat dengan gelombang-gelombang cantik di kanan kirinya, terlihat seakan-akan menantang gelombang Samudra Hindia untuk menghempasnya sekuat mungkin. Luar biasa ganas!

Kekayaan Alam Yang Tersembunyi

Di wilayah Pantai Ngongap, ada banyak goa-goa yang berada pada bagian bawah tebing-tebing karang dan menjadi hunian sempurna para burung walet, burung-burung berliur emas. Seperti diceritakan Franz dalam berbagai bukunya tentang pantai ini, masyarakat setempat konon memanfaatkan sarang burung walet ini dengan memanennya pada waktu-waktu tertentu. Menggunakan peralatan tradisional seperti tangga yang terbuat dari tali tambang yang diikatkan pada pohon besar yang banyak tumbuh ditebing, mereka memanen liur emas ini untuk dijual dengan harga jutaan rupiah setiap kilogramnya.

Selain menjadi hunian burung walet, beberapa satwa liar lain seperti Burung Buntut-Sate Putih atau dalam latinnya disebut Phaeton Lepturus juga bersarang ditebing karang. Selain itu, kamu yang memliki hobi memancing, spot di pantai ini bisa kamu coba. Berbagai jenis ikan laut seperti cakalang bisa kamu dapatkan disini. Bahkan kamu juga bisa melihat ikan lumba-lumba, hiu dan kura-kura bermain dibawah air dengan mata telanjang. Istimewa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *