Perlambangan dalam Budaya Tionghoa

Lambang, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana, dan sebagainya) yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. Lambang bagi Budaya Tionghoa juga memiliki pesan dan makna yang berbeda-beda, dan mayoritas pesan tersebut bernada positif. Bahkan, pada jaman kerajaan China dahulu kala, perlambangan sedikit apapun menghasilkan pesan yang ditafsirkan oleh para ahli tafsir.

budaya-tionghoa-ajarkan-budi-pekerti-g5mfezi0k5

Image by : News.okezone.com

Berikut kami berikan beberapa contoh perlambangan dalam Budaya Tionghoa bagi teman-teman sekalian. Bagi yang penasaran, ini dia beberapa budaya Tionghoa yang unik:

  1. Warna Merah

Warna merah adalah warna yang dominan dan bahkan menjadi cirri khas bagi masyarakat Tionghoa. Pada saat imlek datang, kita akan disuguhkan berbagai hiasan atau ornament berdasar warna merah dan emas. Warna merah bagi masyarakat Tionghoa membawa keberkahan, melambangkan antusias, semangat, dan keberutungan bagi siapapun yang memakainya.

Pengunaan warna merah sebagai warna positif tak terlepas dari kepercayaan warga Tionghoa, bahwa warna merah adalah warna yang ditakuti oleh para roh-roh jahat yang ingin menggangu kehidupan manusia. Konon, jika melihat warna merah, mereka tidak akan berani mendekat.

  1. Warna Putih

Pengunaan warna putih dalam budaya Tionghoa sangat diperhatikan. Tidaksemua hal bahkan seremonial diperbolehkan menggunakan warna putih. Warna putih, bagi masyarakat Tionghoa, adalah perwujudan kematian, nasib buruk, dan kegagalan. Warna putih sangat dominan bagi masyarakat Tionghoa yang sedang berduka cita. Kita dapat melihat dominasi warna ini pada upacara pemakaman masyarakat Tionghoa.

Bahkan, dalam beberapa kepercayaan tradisi Tionghoa (meskipun tidak semua), bagi keluarga yang sedang berduka, diwajibkan untuk memakai pakaian putih dalam tempo 7, 45, hingga 100 hari.

  1. Warna Hitam

Warna hitam dalam budaya Tionghoa memiliki makna yang bersifat agung dan adil. Dalam kita I-Ching, kitab Taoisme, warna hitam diyakini sebagai warna surga. Mereka percaya bahwa Tian Di, atau Kaisar Surgawi, tinggal di Bintang Utara, dimana merujuk pada astrologi China, daerah langit utara selalu gelap dalam waktu yang lama.

  1. Buah Jeruk

Jika kita melihat tata upacara masyarakat Tionghoa, kita pasti akan menemukan buahjeruk di dalam setiap upacaranya. Buah Jeruk, dalam Bahasa Mandarin tertulis Júzi (橘子) , artinya rezeki, sedangkan zi artinya buah. Buah rejeki ini juga dibagikan kepada orang lain, dengan sebuah kepercayaan, bahwa membagikan buah jeruk yang kita miliki kepada orang lain, juga ikut membagikan berkah yang kita dapatkan, dengan harapan agar bias berlimpah lebih baik lagi di kedepannya.

  1. Lukisan Kuda Air

Pernah melihat lukisan beberapa ekor kuda sedang berlari di atas air? Yap, dalam kepercayaan Tionghoa, Kuda adalah hewan yang dipercaya membawa keberuntungan. Kuda adalah hewan kesayangan kerajaan, dikarenakan porsinya yang diproritaskan untuk berperang di medan perang. Lukisan kuda selalu tergantung di beberapa rumah masyarakat Tionghoa. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa kegigihan kuda dalam berlari menjadi insipirasi bagi tuan rumah untuk terus gigih dalam mencari rejeki.

Jumlah kuda dalamlukisan pun diperhatikan. Biasanya berjumlah delapan ekor. Angka delapan melambangkan keberutungan yang tidak terputus.

Arah lukisan pun harus diperhatikan. Lukisan kuda yang baik akan menjorok kedalam, menandakan  bahwa rejeki dan kebahagiaan agar masuk kedalam rumah orang yang ditinggali tersebut.

Teman-teman, demikianlah informasi mengenai perlambangan-perlambangan dalam masyarakat Tionghoa. Semoga menambah pengetahuan dan inspirasi teman-teman sekalian, khususnya mengenai Budaya Tionghoa. Selamat membaca, teman-teman. Semoga bisa menambah pengetahuan kita ya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *