Sumatera Barat selalu menarik untuk diperbincangkan. Selain kotanya yang menarik dijadikan tempat wisata, Sumatera Barat juga memiliki makanan khas daerahnya sendiri plus baju adat, rumah adat, dan sebagainya. Banyak sekali tradisi khas Minagkabau ini. Selain budaya dan ada istiadat, Minangkabau juga memiliki permainan tradisional. Memang setiap suku pasti memiliki permainan khas tradisionalnya amsing-maisng, namun ini berbeda. Permainan tradisional khas Minangkabau ini menarik untuk disimak karena unik dan bermanfaat juga untuk kesehatan. Banyak sekali permainan tradisional yang diwariskan secara turun temurun . Namun, seiring bergesernya budaya masyarakat, permainan ini mulai jarang ditemukan. Apa saja permainan tradisional khas Minangkabau?
- Sipak Rago
Dalam bahasa Indonesia, Sipak Rago adalah sepak raga. Permainan ini dulunya sangat populer di daerah Minagkabau. Banyak yang mengatakan bahwa sipak rago inilah asal mula dari sepak takraw. Terlepas dari benar dan tidaknya, namun siap rago ini biasanya dimainkan oleh laki laki. Pemainnya akan membentuk lingkaran lalu menyepak bola yang terbuat dari anyaman kulit rotan maupun daun kelapa. Aturan mainnya cukup mudah dimana bola tidak boleh jatuh ke tanah. Sipak rago ini tidak menggunakan jaring seperti sepak takraw. Mungkin jaring inilah yang menjadi pembeda sipak rago dan sepak takraw.
- Badia batuang
Permainan tradisional khas Minangkabau selanjutnya adalah Badia. Badia sendiri memiliki arti bedil atau meriam, sedangkan batuang berarti bambu besar. Ya, anak-anak Minangkabau sering sekali bermain badia batuang ini. Badia batuang biasanya akan wamai dimainkan kala bulan Ramadhan. Anak-anak akan berkumpul untuk membuat merian dari bambu yang besar. Meriam ini akan diberi minyak tanah dan diberikan sumbu. Bambu aka dilubangi ujungnya dan lubang kecil sebelum pangkalnya. Saat disulut, badia batuang akan menghasilkan dentuman yang keras. Saat ini sulit ditemui anak-anak yang masih bermain badia batuang ini karena anak-anak lebih memilih menyalakan petasan.
- Cak Bur
Cak Bur sering dimainkan oleh kanak-kanak. Nama lain dari permainan ini adalah galah panjang. Kenapa Cak bur? Karena para pemainnya harus mengucapkan cak dan bur. Cak bur akan dimainkan oleh dua gelanggang dan biasanya dibuat dengan menarik garis dari atas tanah dengan ukuran sekitar 2×2 meter dan dibagi lagi menjadi beberapa kotak. Tidak ada ukuran baku, sebab ukurannya dapat disesuaikan. Keuda tim haruslah memiliki jumlah anggota yang sama. Dalam permainan tradisional khas Minangkabau ini, satu tim akan berperan sebagai penjaga dan tim lain sebagai pemain. Tim pemain bertugas untuk melewati kotak-kotak yang ada hingga sampai ke ujung tanpa boleh tersentuh penjaga. Permainan akan dimulai oleh penjaga paling depan dnegan mengucap cak dan diakhiri dengan pemain yang berhasil melewati penjaga dan mengucapkan bur untuk menandai kemenangannya. Permainan akan diulang hingga semua anggota tim berhasil lolos.
- Sipak Tekong
Sipak tekong ini adalah permainan petak umpet ala Minang. Sipak sendiri artinya sepak dan tekong artinya kaleng. Yang membuat permainan tradisional khas Minangkabau ini berbeda adalah pemain yang dahulu tertangkap dapat diselamatkan. Seperti petak umpet pada umumnya akan ada satu orang yang bertugas sebagai penjaga dan yang lainnya akan bersembunyi. Akan ada kaleng yang diletakkan ditengah lingkaran. Penjaga akan mencari teman-temannya yang bersembunyi. Penjaga harus menyebutkan nama dan meyentuh tekong sambil berkata sipak tekong. Jika hal ini tidak dilakukan, maka orang yang bersembunyi tadid apat bersembunyi kembali dnegan menyepak tekong tersebut.
Permainan tradisional khas Minangkabau kebanyakan menuntut pemainnya untuk terus bergerak aktif, sehingga dnegan memainkan permainan ini tubuh akan sehat dan bugar. Namun, patut disayangkan karena permainan ini perlahan mulai ditinggalkan seiring bergesernya budaya. Marilah kita melestarikan budaya kita sebelum akhirnya benar-benar hilang.