Candi Ijo, Candi Tertinggi Di Yogyakarta

Candi yang terletak di Kabupaten Sleman, Kecamatan Prambanan tepatnya di Desa Sambirejo Padukuhan Groyokan ini disebut sebagai candi tertinggi di Yogyakarta karena letaknya yang berada di Bukit ijo dengan  ketinggian 357,402 m-395,481 mdpl. Uniknya, nama desa Ijo sendiri ada di dalam sebuah prasasti. Prasasti ini di sebut Prasasti Poh yang telah ada sejak tahun 906 Masehi. Kalau hal ini benar, desa ini bisa jadi sudah berumur lebih dari seribu tahun. Wow.

File:Candi Ijo.JPG

Image by https://commons.wikimedia.org

Kompleks Candi

Candi ini masih berada satu kompleks dengan Candi Barong dan Situs Ratu Boko, hanya berjarak 4 kilometer saja atau sekitar 18 kilometer dari timur kota Yogyakarta. Dari candi ini, kamu akan melihat pemandangan eksotis kota Yogyakarta. Di sebelah barat, akan terlihat Bandara Internasional Adisutjipto dan perbukitan Prambanan dan di sebelah selatan kamu bisa melihat pemandangan lembah curam yang berteras-teras. Pemandangannya juga akan berbeda antara musim kemarau dan musim hujan.

Candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad 10-11 masehi pada masa Kerajaan Medang. Menurut penelitian, areal candi ini sangat luas, namun seperti yang kamu tahu, luas Candi Ijo sekarang hanya 0,8 hektare saja. Perkiraan itu menjadi lebih kuat lagi ketika beberapa penduduk menemukan berbagai macam artefak di lereng bukit sebelah utara dan timur tempat candi ini berdiri.

Jika kamu lihat secara keseluruhan, bangunan candi ini akan terlihat seperti teras yang berundak-undak dengan bagian paling tinggi berada di sebelah timur dan bagian paling rendah berada di sebelah barat. Beberapa bagian dari candi ini memang sudah banyak yang direkonstruksi dan dipugar, namun sampai saat ini masih banyak reruntuhan yang kemungkinan merupakan bagian dari candi ini yang masih belum berhasil direkonstruksi. Reruntuhan-reruntuhan ini diperkirakan berupa candi-candi kecil yang dulunya dijadikan sebagai tempat pemujaan.

Candi Utama

Bagian utama Candi Ijo terletak di bagian paling tinggi di timur bukit. Candi utama ini terdiri dari 3 candi yaitu candi induk dengan dasar bangunan segi empat kemudian candi perngapit dan terakhir candi perwara. Didepan ketiga candi ini juga ada 3 candi lagi yang berukuran lebih kecil yang diperkirakan digunakan untuk pemujaan Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa atau disebut Trimurti. Di sini kamu juga akan menemukan arca kendaraan Dewa Siwa yaitu Nandini yang bediri dekat dengan Candi Perwara.

File:Panoramic view from Candi Ijo, Sleman, 2014-05-31.jpg

Image by https://commons.wikimedia.org

Nah, candi utama inilah yang tentunya paling megah dan harus kamu masuki. Dari luar, kamu akan melihat bangunan candi utama yang diapit dengan dua buah jendela. Tapi jangan terkecoh, karena jendela ini tidak tembus sampai ruangan walaupun memang di luarnya berlubang. Pada masing-masing sisi juga terdapat relung yang jika kamu melihatnya terlihat kosong. Menurut perkiraan relung-relung ini dulunya juga berisi arca-arca yang sekarang entah berada dimana.

Untuk masuk kedalam, kamu harus menaiki anak tangga setinggi 120 cm yang dihiasi dengan makhluk mitos bertubuh ikan dan berbelali gajar yang disebut Makara dengan relief burung bayan kecil di dalam mulut yang menganga dan juga hiasan Kala di ambang pintu. Atap candi ini berbentuk tiga tingkat yang semakin keatas semkain kecil ukurannya. Hiasan Kala-Makara seperti ini akan banyak kamu jumpai di Candi Ijo ini.

Kalau ingin berkunjung disini hati-hati ya, karena kontur tanahnya yang tidak datar dan banyaknya reruntuhan candi yang belum dipugar, nggak boleh kamu pungut sembarangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *