Ingin menikmati wisata edukasi sambil menikmati pemandangan alam dari ketinggian? Candi Barong bisa menjadi salah satu alternatif kamu, guys. Selain kaya dengan nilai sejarah, candi ini juga menyuguhkan pemandangan keren yang bisa kamu nikmati dari kompleks candi ini yang memang berdiri di atas bukit.
Image by https://upload.wikimedia.org
Candi ini terletak di Prambanan, tepatnya di Candisari, Sambirejo, Prambanan. Candi ini juga terkenal degan sebutan Candi Sari Suragedug karena keberadaannya yang tertulis dalam Prasasti Ratu Baka tahun 856 masehi yang ditulis menggunakan huruf jawa kuno dengan bahasa Sansekerta. Selain itu, candi ini juga ditulis dalam Prasasti Pereng yang juga menggunakan huruf jawa kuno dengan bahasa Sansekerta. Dalam prasasti ini diceritakan bahwa dua buah bukit dan sawah di Tamwahurang dianugrahkan untuk keperluan bangunan suci bernama Bhadraloka. Para ahli memperkirakan bahwa yang diceritakan dalam prasasti ini adalah Candi barong.
Candi ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu adanya hiasan Kala Makara kepala barong (singa) dengan rahang bawah. Biasanya hiasan ini ada di relung-relung atau di atas pintu candi sebagai simbol untuk menolak bala. Di bagian atas dalam candi ini terdapat patung Dewi laksmi dan Dewa Wisnu. Area tertinggi dalam candi ini menjadi area yang sakral, jadi kamu nggak boleh sembarangan ya.
Image by https://upload.wikimedia.org
Kompleks Candi
Menurut penelitian, candi ini sudah berdiri sejak sekitar abad ke 9 atau 10 sebagi peninggalan dari ajaran Hindu pada zaman Kerajaan Medang. Candi ini disebut Candi Barong karena didalamnya terdapat hiasan Kala dan Makara yang sangat mirip dengan barong. Pemugaran candi ini berlangsung cukup lama, hingga memakan waktu 5 tahun mulai dari tahun 1987 hingga tahun 1992. Pemugaran terus dilakukan hingga ditemukan arca Dewi Sri dan arca Dewa Wisnu serta arca Ganesha yang terbuat dari batu putih dan batu andesit selama pemugaran pagar dan talud dilakukan.
Berbagai lembaran emas dan perak yang berisi tulisan banyak ditemukan selama proses pemugaran berlangsung, namun karena sudah rusak, tulisan-tulisan tersebut tidak bisa dibaca lagi. Selain itu, berbagai perlengkapan rumah juga ditemukan di kompleks candi ini. Seperti aneka mangkuk, sendok, guci hingga berbagai anak panah.
Jika kamu berkunjung, kamu akan meilihat bahwa kompleks candi ini masih berada pada satu wilayah dengan situs Ratu Boko, sama-sama berada di perbukitan Batur Agung. Letak candi ini sendiri berada pada ketinggian 199 meter di atas permukaan laut di sebelah tenggara situs Ratu Boko. Dibawah bukit sisi tenggara candi ini kamu juga bisa melihat Candi Ijo dan di bawah bukit sebelah barat, kamu juga akan melihat Candi Banyunibo yang merupakan peninggalan agama Buddha. Disekeliling candi ini bertebaran Situs-situs kuno seperti Candi Miri, Candi Sumberwatu, Candi Dawangsari serta arca Ganesha.
Image by https://upload.wikimedia.org
Pintu Masuk Candi
Jika ingin berkunjung, kamu bisa masuk melalui pintu pada sisi barat candi yang akan langsung mengantarmu pada sebuah lahan dengan 3 undakan. Di teras paling tinggi kamu akan bisa menjumpai gerbang kecil paduraksa yang mengapit tangga untuk naik. Di sini terdapat 2 tempat untuk pemujaan yang keduanya memiliki ukuran sekitar 8 meter dengan tinggi 9 meter. Karena candi utama ini tidak memiliki pintu, diperkirakan acara pemujaan dulunya dilakukan di luar candi ini.
Tunggu apalagi? Yuk, kunjungi candi ini!